Dan aku masih menjalani hari-hari yang sama. Melewatkan waktu by doing nothing. Hanya Tuhan yang tahu apa yang benar-benar kurasakan, bahkan aku sendiri tak mampu memahaminya.
Tuhan...kasihanilah aku..

kemanapun Engkau membawaku. dan apapun jg yg Kau mau.. aku akan turut. (tangerang 11 februari 2010)

dear God.. help me peliss..

Sindrom pengangguran

Sepertinya sindrom pengangguran yang kuderita telah berubah menjadi penyakit yang kian hari kian kronis, menggerogoti kehidupanku. menggerogoti kehidupan seorang meri sinaga. Hingga di ambang kematian. Maut melambaikan tangannya padaku. Wuzzzzz. Tapi... Kali ini berbeda dari adegan kematian pada umumnya (versi film/novel indo maupun barat). Bukan jasadku yang tertinggal, tapi jiwaku. Aku kehilangan jiwaku. Ragaku bergentayangan, di dunia orang (yang mungkin) hidup. Hiiiiiiiiiiii.....hantu!!! Bukan dunks, aku bukan hantu (Ga lucu ya? Sebenarnya aku tak ingin membuat tulisan ini terkesan sangat serius, makanya aku mencoba untuk melucu, dan i know its not funny! Bagi yang tersenyum, aku berterimakasih, karena telah menghargai usaha ku) Hadirku, antara ada dan tiada-mungkin lebih dominan tiada daripada ada.
Semakin hari aku semakin merasa terpuruk, semakin terasing, tersembunyi dalam gelap, akhirnya hilang tak terlihat sama sekali. Seandainya ada yang menganggapku ada, itu mungkin hanya karena mereku tak punya pilihan lain, the last and the only choice.
Ketika malam datang, aku berharap bahwa malam ini lebih panjang dari malam-malam sebelumnya, saat pagi hari aku terjaga,,,,,
kusambut pagiku,
berdamai dengan hari, untuk menggapai MIMPI,
dan aku bobo lagi!!!

to be continue...

Wisuda s1 nyaris setahun berlalu. ujian komprehensif apoteker jg telah kulewati. kukira semuanya sudah selesai, ternyata... this road isn't finish yet.

dan jiwaku..
berdiri di stasiun yang asing,
mencoba mencari "kita",
tapi yang kutemukan hanya deretan pertanyaan tanpa jawab.
tak ada "kita" disana, di stasiun yang asing.

mencoba menyembunyikan resah dan kebingungan ku dalam senyum.
mencari tempat mengadu,
tapi tak seorang pun ku kenal disana.
tak ada "kita"

tersesat kah aku?
entahlah....

aku berdiri di stasiun yang asing..
lagi lagio, aku harus mencari jawab dari tanya...sendiri, tanpa "kita"

dan aku...
aku berdiri di stasiun yang asing..

sepucuk surat cinta...

Pagi ini, kuterima sepucuk surat cinta,

dear anak tukang jeruk yang sudah berganti jadi anak tukang durian....

Yang berlalu biarkan berlalu, karena tak pernah ada kereta yang berjalan mundur.
Ingat satu hal, masih banyak yang harus dilihat, tak cukup waktu untuk kembali kebelakang dan memungut cerita masa lalu.
Nikmati saja perjalanan mu.
Kereta mu belum tiba, perjalanan masih jauh, jangan berhenti jika kau tidak sedang benar-benar lelah.
selamat berjuang kawand! aku merindukan mu.

dan AKU MENANTIMU DI STASIUN KITA

teriring doa dan cinta

i hope i can stop this feeling!!!

Nyaris setahun, hanya kurang dua bulan lagi.. Ternyata tak bisa kubohongi hatiku, meski kuberjuang untuk membencimu, menggantikan tempat mu dengan yang lain, dan menganggapmu bukan siapa-siapa,,, sampai hari ini aku belum bisa melakukannya dengan sempurna.
Lidah ku bisa berdusta dan teriakkan pada dunia, "taik kucing ama dia!", tapi rasa...tak kan pernah bisa!!!!!
Kau...bukan yang terbaik yang pernah ada.
Kau bahkan bukan orang baik buatku.
Bayak kekecewaan yang kau goreskan di hatiku.
Luka ku belum kering Bon!, menyisakan ragu dan ketakutan.

Tapi rasa itu...juga masih belum hilang.
Dan semuanya ini, menyiksa ku.
and my soul still singing a song, "there's a danger in loving somebody (you) too much, and it's sad when you (i) know it's your (my) heart you can't trust....."

Finally, till this time...
I hope i can stop this feeling and get you out from my mind!!