RSS Feed (xml)
Baru kali ini aku merasakan seperti ini. Merasa gagal, merasa tak pintar, merasa tak punya keahlian dan kelebihan apapun, merasa bukan siapa2.
Sedari kecil,dalam sejarah studiku, aku dikenal yang paling pintar di keluarga. Tapi beberapa hari belakangan ini, aku merasa menjadi orang yang gagal.
Kekecewaan ini sebenarnya penah kurasakan ketika aku ada di SMA, harus satu kelas dengan anak pejabat daerah, mengalami kecurangan-kecurangan, tapi apalah daya, yang tak berduit dan tak punya kenalan siapa2 tak boleh angkat bicara. Kubuktian kemampuanku, dengan kesombongan dihatiku (kuakui ini, hanya hatiku yang tau) tak sudi aku mengikuti jalur PMDK, kata abang sepupuku, SPMB itu lebih bergengsi. Kubulatkan tekatku waktu itu, aku mampu! Aku, yang di kelas 3 sma bahkan tak masuk rangking 20 besar, yakin bahwa aku lebih baik dari mereka2 yang ada di rangking 20 besar itu, aku lulus SPMB, di universitas yang termasuk besar, dengan jurusan yang termasuk favorit.
Hari ini, lebih tepatnya beberapa hari ini, setelah aku tahu nilai PKPA dari RSI, kekecewaan itu kembali terkuak, otakku memberontak, tapi nurani ku bilang, "ingat yang pernah kau lalui mer!" (dear bu shirley, jika suatu hari nanti kau membaca tulisan ini, sejujurnya aku sangat sangat sangat kecewa padamu, tapi ada bagian kecil dihatiku yang bilang, "koreksi dirimu mer". pada akhirnya, aku bilang "thanks so much bu, you teach me something new).
Dan entah apa...............
padahal ujian hanya tinggal hitungan hari...
semuanya terasa terjadi bertubi-tubi,
aku merasa semua orang dekatku seakan menjadi "lebih sibuk" dari biasanya.
then i'm realize that, there's only me. with no one. just me. ini pertandingaku. dan aku harus melaluinya seorang diri.
aku kehilangan cinta...
aku kehilangan gairah...
aku kehilangan diriku..
and i feel so empty.
Sedari kecil,dalam sejarah studiku, aku dikenal yang paling pintar di keluarga. Tapi beberapa hari belakangan ini, aku merasa menjadi orang yang gagal.
Kekecewaan ini sebenarnya penah kurasakan ketika aku ada di SMA, harus satu kelas dengan anak pejabat daerah, mengalami kecurangan-kecurangan, tapi apalah daya, yang tak berduit dan tak punya kenalan siapa2 tak boleh angkat bicara. Kubuktian kemampuanku, dengan kesombongan dihatiku (kuakui ini, hanya hatiku yang tau) tak sudi aku mengikuti jalur PMDK, kata abang sepupuku, SPMB itu lebih bergengsi. Kubulatkan tekatku waktu itu, aku mampu! Aku, yang di kelas 3 sma bahkan tak masuk rangking 20 besar, yakin bahwa aku lebih baik dari mereka2 yang ada di rangking 20 besar itu, aku lulus SPMB, di universitas yang termasuk besar, dengan jurusan yang termasuk favorit.
Hari ini, lebih tepatnya beberapa hari ini, setelah aku tahu nilai PKPA dari RSI, kekecewaan itu kembali terkuak, otakku memberontak, tapi nurani ku bilang, "ingat yang pernah kau lalui mer!" (dear bu shirley, jika suatu hari nanti kau membaca tulisan ini, sejujurnya aku sangat sangat sangat kecewa padamu, tapi ada bagian kecil dihatiku yang bilang, "koreksi dirimu mer". pada akhirnya, aku bilang "thanks so much bu, you teach me something new).
Dan entah apa...............
padahal ujian hanya tinggal hitungan hari...
semuanya terasa terjadi bertubi-tubi,
aku merasa semua orang dekatku seakan menjadi "lebih sibuk" dari biasanya.
then i'm realize that, there's only me. with no one. just me. ini pertandingaku. dan aku harus melaluinya seorang diri.
aku kehilangan cinta...
aku kehilangan gairah...
aku kehilangan diriku..
and i feel so empty.
