Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tuesday, September 15, 2009

Sindrom pengangguran

Sepertinya sindrom pengangguran yang kuderita telah berubah menjadi penyakit yang kian hari kian kronis, menggerogoti kehidupanku. menggerogoti kehidupan seorang meri sinaga. Hingga di ambang kematian. Maut melambaikan tangannya padaku. Wuzzzzz. Tapi... Kali ini berbeda dari adegan kematian pada umumnya (versi film/novel indo maupun barat). Bukan jasadku yang tertinggal, tapi jiwaku. Aku kehilangan jiwaku. Ragaku bergentayangan, di dunia orang (yang mungkin) hidup. Hiiiiiiiiiiii.....hantu!!! Bukan dunks, aku bukan hantu (Ga lucu ya? Sebenarnya aku tak ingin membuat tulisan ini terkesan sangat serius, makanya aku mencoba untuk melucu, dan i know its not funny! Bagi yang tersenyum, aku berterimakasih, karena telah menghargai usaha ku) Hadirku, antara ada dan tiada-mungkin lebih dominan tiada daripada ada.
Semakin hari aku semakin merasa terpuruk, semakin terasing, tersembunyi dalam gelap, akhirnya hilang tak terlihat sama sekali. Seandainya ada yang menganggapku ada, itu mungkin hanya karena mereku tak punya pilihan lain, the last and the only choice.
Ketika malam datang, aku berharap bahwa malam ini lebih panjang dari malam-malam sebelumnya, saat pagi hari aku terjaga,,,,,
kusambut pagiku,
berdamai dengan hari, untuk menggapai MIMPI,
dan aku bobo lagi!!!