Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Friday, January 16, 2009

Dia benar-benar lelah....

Dia mencoba mencari pelarian. Hiburan.Nonton! itu kata yang terlintas. Tapi tak ada yg sudi menemani. Diurungkannya niat itu.

Akhirnya....

Kakinya melangkah, kali ini dengan arah yang jelas. Langkah yang lebih panjang dari biasanya. Tapi dia tak menikmati perjalanan itu. Emosi nya sedang meluap-luap. Ah, perjalanan kali ini tak lagi mampu menghibur hatinya. Resistensi kah? Entah lah...

Berbagai suara menyatu dipikirannya, menggugat hatinya!!! Menusuk!!! Hingga meninggalkan luka.

"Tuhan..boleh kah aku bertukar peran?"

"Bunda, tolong jangan marah. Tolong jangan marah, tapi sungguh..aku tak tahu harus berdiri dimana. Aku tahu defenisi tegas, tapi sungguh kali ini aku tak tahu cara melakukannya. Bunda...kumohon, biar cerita ini hanya antara kau dan aku. Berjanjilah padaku.."

"Adindaku...." hanya itu suara tentang adindanya, adinda yang saat ini entah dimana berada.

"Hai kalian orang dewasa!! ya kalian berdua,,, yang umurnya lebih dari seperempat abad!!! Kalian mau tau kejujurannya? aku muak mendengar cerita kalian!!! Taik kucing sama kalian!! Tak bisakah kalian berdua saja yg berunding? tanpa melibatkanku? kali ini saja.....karena kali ini aku sedang benar2 lelah. Arrrgghhhhh!!!! Kau..!! ya kau! bukankah aku sudah pernah memohon padamu? mungkin kau anggap kata-kataku sampah, hagh? bukankah kau tahu aku tak bisa tidur semalaman walau aku ingin, aku benar2 lelah! Dan kauu, ya kau!! Bukankah sudah kuceritakan padamu tentang kegalauan hatiku beberapa waktu silam? Bukankah sudah pernah kuceritakan padamu betapa terluka nya aku dengan sikap2 dan kata2 mereka? lupa kah kau? hingga kau menghujamkan kata2 yang sama kepadaku? bukankah kau yang mengatakan kepadaku untuk tidak hanya menyala ditempat yang sudah terang?"

Akhirnya suara-suara itu sedikit tersamarkan, ketika dia sudah berada ditempat tujuannya. Tapi itu tak lama berlangsung.

Ketika dia kembali, dengan langkah panjang, ketika yang ada hanya dirinya dan benda-benda mati itu, tangisnya kembali pecah. Air matanya tak tertahankan. Manusia itu sedang meratapi dirinya, "ah...tak kudapat nangka, bijinya pun tidak. Adilkah jiika aku yang harus didakwa? hanya karena ditubuhku ada bekas getah. Adilkah??". Manusia itu masih berjuang, mencoba menghibur dirinya. Mencoba melupakan masalahnya.. Matanya tak mau berkompromi, walau fisik dan emosinya benar2 lelah. Disapanya si butet sayang itu, berharap percakapan itu mengalihkan pikirannya, tapi oh tapi.... si butet sayang pun menghujam nya dengan kata, "JAHAAAAAAAAATTTTTTTTTTTTTTT". Fiuhhhhh... buluh yang terkulai itu kini benar2 nyaris patah..... Tidak benar2 patah, karena akalnya berkata, "si butet itu tak tahu apa yang sedang terjadi".

Entah apa yg akan dihadapi anak manusia itu besok. Dia hanya berharap semoga malam ini lebih panjang dari malam-malam lainnya. KARENA DIA BENAR-BENAR LELAH.

-just me, @Padepokan bougenvil-


No comments:

Post a Comment