Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Thursday, February 19, 2009

Saat Ahui ke Jakarta

Namanya Ahui. Pertemuan pertama mereka ditempat kerja Padma yang baru, ketika belum genap seminggu Padma bekerja. Waktu itu sudah pukul 20.00 WIB lebih. Toko tempat Padma bekerja sudah mulai sepi pengunjung, tapi tak sepi manusia. Ada banyak manusia berkumpul, sebahagian dari mereka adalah pedagang perantara yang sedang menjajakan produknya, menjalin kerjasama dengan para pejabat di tempat Padma bekerja. Setelah mencatat y6ang perlu dicatat, Padma bergegas, beberesan ceunah, Yahh jam kerjanya memang hanya sampai pukul 20.00 WIB. Padma belum terbiasa bergabung dengan para manusia itu. Begitulah malam itu, Padma pamitan pulang pada teman-teman ditempat kerjanya, hanya pada teman-teman ditempat kerjanya. Melangkah menjauh, ahh untung angkot segera datang, dari dalam angkot Padma masih bisa melihat ke dalam toko, karena memang dinding depan toko itu sengaja dibuat dengan kaca putih. Salah satu dari manusia itu noong' keluar toko pun tak luput dari pandangan matanya. Pria itu lah yang sering dipanggil dengan sebutan Ahui (mirip ikan buas ya? Hiu, ya ga sich?).
Lantas, dari sekian banyak manusia, kenapa Padma bisa tahu bahwa pria itu lah yang bernama Ahui? Entah kebetulan, atau entah kebetulan yang disengaja, Padma tak tahu, hanya bisa menduga. Keesokan hari setelah keramaian malam itu, sebelum tiba dikosannya, Padma harus beli obat mata dulu di Alfamart, titipan temannya. Walau sebenarnya di toko tempat Padma bekerja juga berjualan obat, tapi Padma agak-agak sungkan. Ternyata rasa sungkan itu lah awal dari semuanya. Saat Padma mengeluarkan dompet hendak membayar belanjaan nya, saat itu lah matanya menangkap wajah salah satu manusia yang ada ditoko tempat kerjanya, manusia yang noong itu, Ya. Ahui! Alamak jang!! Dari situ lah awalnya, Padma mulai memperhatikan manusia itu, lebih tepatnya curi-curi pandang. Sejak malam itu, entah hanya Padma yang merasakannya atau hmmm, entahlah..tapi sejak malam itu, walau Ahui dan Padma belum pernah sama sekali berkomunikasi, setiap kali Ahui berkunjung ke tempat kerja Padma, muka Padma selalu terasa lebih hangat dari biasanya. OH my God!! What is it?? Dan hanya Padma yang tahu, terkadang Padma sengaja berharap agar Ahui semakin sering mengunjungi para pejabat di tempat kerja Padma. Ooo aaa lahhhh, Padma..Padma.. Ono opo to iki ndok??

Ini cerita kemarin malam.
Jam di dinding itu menunjukkan jam 20.35. Hanya tersisa Ibu Wiwi dan Pak Fir, Padma dan Gie. Padma sudah bersiap-siap, melipat seragamnya, tapi ternyata masih ada pengunjung, tak tega juga dia melangkah pulang. Ah satu pengunjung lagi, pikirnya.
"Pad...kamu teh udah nyatet transaksi belom?" tanya Gie
"Eh iya lupa, bareng lahhh, bawa ke sini aja catetannya", Begitulah jadinya, setelah satu pengunjung itu pulang Padma harus bertahan sebentar untuk membuat catatan transaksi. Lagi asyik mencatat, samar-samar didengarnya suara cempreng itu, suara Ahui. "Ngapain ni anak disini, kan para pejabat itu udah pulang", pikir Padma tapi masih terus menulis. Tangannya memang sedang sibuik menulis, tapi telinga nya tetap menangkap pembicaraan antara Pak Fir dengan Ahui. Dan tahulah Padma bahwa Ahui hendak membeli sejumlah Vitamin dan obat flu, tahu pula ia bahwa Ahui baru dari toko cabang yang ada di daerah uber. "Ih, kenapa ga beli di uber ajah, aya-aya wae ini orang!, ngapain jauh-jauh sampe ke toko tempat kerja Padma segala", Padma hanya senyum-senyum dalam hati, keheranan, penasaran, deg-deg an, tanpa berani menoleh. Ini cerita kemarin malam.

Dan malam ini...
"Vincent, Ahui mana? katanya mau ke sini bawa makanan?", tanya mbak Esta pada salah satu manusia yang kulihat pernah bersama Ahui.
"Ih, dia mah udah ke Jakarta mbak, liburan"
Yahhhhh... huhhhhhh... "udah ke Jakarta ya..", Padma hanya berkata dalam hati.
+++++++++++++++++

No comments:

Post a Comment