RSS Feed (xml)
Setelah beberapa hari mataku mengamati lingkungan baru, dan aku sedikit ikut bermain peran dengan mereka, kekagumanku pada sosok Bunda semakin bertambah.
Kau mau tau kenapa?
Dalam cerita ini, aku dan salah seorang temanku hanya mendapat peran figuran sebenarnya, menjadi seoang karayawan di sebuah perusahaan, dengan jam kerja mulai pukul 8 pagi hari sampai pukul 5 sore. Dan baru beberapa hari aku memainkan peran itu, tulang-tulangku seakan tak mampu lagi menahan tubuhku untuk tetap berdiri tegak. Aku membayangkan, mungkin kah aku bisa menjadi seperti wanita-wanita pemeran utama itu? sedangkan sebagai peran figuran saja aku kelimpungan. Lelahhhh tenan. tepar awak bah! Pada saat itu aku teringat Bunda. Yahhh, jenjang karirnya mungkin tak selevel dengan para pemeran utama yang belakangan ini sering kutemui, tapi..... bagiku, Bunda lebih luar biasa dari mereka.
Kau mau tau jam kerja nya?
Pagi hari dia harus bangun, mempersiapkan makanan. Tak diperkenankannya anak-anaknya pergi ke sekolah tanpa makan pagi. Dan dirumahku, tak kenal istilah sarapan, hanya makan pagi! Dia bukan ibu rumah tangga biasa. Dia seorang guru, harus berangkat pagi juga. Besar dilingkungan pertanian, dan "bakat" nya itu masih dibawa nya sampai aku menuliskan semua ini. Pulang dari mengajar, dia istirahat sebentar dan ladangnya sudah menanti kehadirannya. Aihh...Bunda. Pekerja keras sejati! Dia masih sempat berkebun bunga, dia masih sempat aktif di kumpulan ibu-ibu, dia masih sempat... dia masih sempat....
OH God.... thanks so much!
bisa kah aku mengikuti teladannya?
Kau mau tau kenapa?
Dalam cerita ini, aku dan salah seorang temanku hanya mendapat peran figuran sebenarnya, menjadi seoang karayawan di sebuah perusahaan, dengan jam kerja mulai pukul 8 pagi hari sampai pukul 5 sore. Dan baru beberapa hari aku memainkan peran itu, tulang-tulangku seakan tak mampu lagi menahan tubuhku untuk tetap berdiri tegak. Aku membayangkan, mungkin kah aku bisa menjadi seperti wanita-wanita pemeran utama itu? sedangkan sebagai peran figuran saja aku kelimpungan. Lelahhhh tenan. tepar awak bah! Pada saat itu aku teringat Bunda. Yahhh, jenjang karirnya mungkin tak selevel dengan para pemeran utama yang belakangan ini sering kutemui, tapi..... bagiku, Bunda lebih luar biasa dari mereka.
Kau mau tau jam kerja nya?
Pagi hari dia harus bangun, mempersiapkan makanan. Tak diperkenankannya anak-anaknya pergi ke sekolah tanpa makan pagi. Dan dirumahku, tak kenal istilah sarapan, hanya makan pagi! Dia bukan ibu rumah tangga biasa. Dia seorang guru, harus berangkat pagi juga. Besar dilingkungan pertanian, dan "bakat" nya itu masih dibawa nya sampai aku menuliskan semua ini. Pulang dari mengajar, dia istirahat sebentar dan ladangnya sudah menanti kehadirannya. Aihh...Bunda. Pekerja keras sejati! Dia masih sempat berkebun bunga, dia masih sempat aktif di kumpulan ibu-ibu, dia masih sempat... dia masih sempat....
OH God.... thanks so much!
bisa kah aku mengikuti teladannya?
No comments:
Post a Comment