Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Wednesday, March 11, 2009

Orang yang begitu kita sayang ternyata bisa menjadi orang yang sangat kita benci

Kontras banget yah judulnya.
Baeeee lahhh... ga tau lagi mau dibuat judulnya apah.

Sebenarnya ingin kutuliskan ini pagi kemarin. Yah, pagi kemarin itu, entah apa yang menuntun kaki ku beranjak ke atas genteng bougenvil. Disana aku sendirian, kurebahkan badanku, kugunakan tangan untuk melindungi mukaku dari sinar matahari, matahari pas banget diatasku. Pikiranku melayang, menembus dimensi waktu masa lalu. Wajah-wajah itu kuingat. Orang-orang yang pernah begitu kubanggakan. Orang-orang yang pernah kutempatkan dalam lingkaran pertama hidupku tapi sekarang berusaha kuhindari. Orang-orang yang pernah begitu dekatnya denganku, yang kepada mereka kupercayakan hal-hal yang ingin kusembunyikan dari orang lain, tapi yang kini begitu ingin kujauhi.
Orang-orang yang dulunya pernah menjadi bagian penting dalam kehidupanku, tapi kini ingin kuanggap bukan siapa-siapa.
Semuanya karena satu kata.. K.E.C.E.W.A!!!
Ahh, pagi itu baru kusadari, ternyata banyak juga kusimpan kekecewaan....

dia, pernah kuanggap sebagai teman terbaikku di jatinangor. dia, fotonya masih terpajang di kamarku. dia..dan aku sering banget bareng kemana-mana. sampe disebut kembar malah. sering banget ngerjain bang Ega dengan saling bertukar nama, aku menjadi dia dan dia menjadi aku. Bukan salah kami, bang Ega nya aja yang sulit ngapalin nama orang. Sampe sekarang bahkan masih ada yang memanggilku dengan nama dia. Dulu aku begitu senang, sekarang?? sejujurnya rasa senang itu telah berubah jadi sakit hati. Setiap kali papasan di kampus, aku tak ingin berlama-lama bicara dengannya. sudah terlanjur kawan. hatiku sudah pernah kecewa. semuanya tak bisa diulang lagi. untuk berpura-pura seperti dulu? aku sudah tak bisa. dan tak ingin. dia yang pertama menjauhiku, karena mungkin dia anggap aku hitam dan dia putih!!!, karena aku berbeda dari mereka!! karena aku tak ingin bergabung dengan mereka!! Haghhhhhhh. Kuakui, beberapa kali dia mencoba kembali seperti dulu. Ahhhh, hatiku sudah terlanjur kecewa! dan tak ingin dikecewakan lagi!

dia yang lain, mantan kekasihku (hahhahahaaaaaa. mantan kekasih?? amang tahe bahasanya aneh. biarin ahhh. aku cuman ingin mengekspresikan diriku). Mr.Right. Kupikir dia yang pertama dan terakhir. tapi ternyata tidak (hmmm, belom tahu juga sih, toh yang tahu tentang masa depan hanya Tuhan, iya ga sich?! tapi kalau ditanya hatiku sekarang, "adakah rasa yang tersisa?", "tidak ada!!!"). yah, aku termasuk orang yang menganggap pacaran sebagai hal yang serius, tak ingin bermain-main. aku tak ingin cari pacar, pengen cari calon suami ajah. Haaaahahahahaa. Tapi ini serius loh, bukan bercandaan. Sayangnya, dia tak pernah bisa percaya keseriusanku. Aku pikir, untuk apa kuteruskan, aku tak ingin melempar mutiara ke babi. Nop!! Dan setelah kupikirkan ulang semuanya, kurimang-rimangi, aku semakin tak menyesali keputusanku. sangat tidak menyesali. Cinta itu tidak buta!!! Hahahahhaaaaaaa

dia, yang lain lagi. Ahhhhh... dia, dia, dia. Huaaahhh...hikssss...hiksss.... Dia tak salah apa-apa sebenarnya. Aku benar-benar mengaguminya. Sangat mengagumi. Dan sangat kuhormati (walau sering kuzolimi, hahahaa, tapi sungguh, sebenarnya aku hanya melakukan penzoliman ke orang-orang terdekatku kok, ga ke semua orang). JIka kau tanya padaku apa yang membuatku kagum padanya, ga bisa kujawab. Terlalu banyak hal unik dalam dirinya. Abang gw yang jelek, yang ga akan pernah nganggep gw adenya, ya iya lah! mak gw ama mak nya dia beda, bokap gw ama bokapnya dia juga beda. Sampe hari ini, aku berusaha membencinya. Berusaha menganggap dia bukan siapa-siapa. sulit bangetttt!! Pura-pura cuek, pura-pura ga ngeliat, padahal pengen banget menyapa. Jahat yakkk?! Tapi sudahlahh...! Hidup ini penuh pilihan, apa yang kupikir baik belum tentu benar-benar baik. Niat hati untuk care giver, malah dianggap hakim. Yahh, wajar sih, karena memang dia bukan abang ku. Jelas2 dia anak tukang semangka dan aku? aku anak tukang jeruk!!

Siang tadi, ketika temanku bercerita tentang mamanya yang begitu kecewa, karena anak yang begitu dibanggakannya melakukan kesalahan yang fatal menurut mamanya, aku hanya bisa tersenyum mendengar ceritanya. Tapi dalam hatiku, hanya aku yang tahu, senyuman itu adalah senyuman sinis. Aku tak berani berkata apa-apa, tak berani mengomentari. Karena memang tak layak.
Ahhh Tuhan, begitu jahatnya aku ini.
Kasih??
Mengasihi???
Entahlahh....

Ahh sudahlah, toh waktu tak pernah bisa diulangi.
Kadang aku berjuang dan berhenti membohongi nuraniku.
tapi egoku seakan menindasku,
kekecewaan itu menggoreskan luka dihatiku,
dan luka itu belum sembuh kawan!

No comments:

Post a Comment